Pitaruah Senja
Aku menunggu senja sambil sesekali mengeluh
Gabak di hulu dan aku takut senja tak lagi merah
Sedangkan kelam mulai bertarung dengan sepi
Ku biarkan semua angan melantakkan diri
Sembari menghela, agar suatu datang mengajari ku berhenti dan memahami
Karna tak mungkin lagi ku perbandingkan senja dengan luka
Jerih luka ku buang ke awan merah sago
Catatan: TuangAbuku di Sudut Kampus Selatan
Komentar
Posting Komentar