Jelang Jalang Lalang
Seperempat ufuk timur kau datang menyapa
Bertanya apa kabar tentang pelangi yang ku pinjam
Tak berani ku jawab, aku kelu dan bercucur peluh
"Pelangi mu hilang
Terakhir ku simpan pada dada sebelah kiri
ia terbenam pada dalam persetubuhan rindu dan lara"
Jelang magrib, aku masih kaku
Lalu kau tersenyum kecil dibalik kerudung hitam
Bersiap memberi hadiah untuk kenaifan
Belati tipis nan tajam ditikam perlahan ke jantung ku
Matilah aku untuk bibir itu
Catatan: Tuang Abuku di Sudut Kampus Selatan
Komentar
Posting Komentar