SENI MEMBONGKAR TIRANI (Bedah buku dan diskusi panel)
"We dedicate this book to those in the world who are marginalized and fighting for humanity and the environment, who are loyal and keep the spirit"
"Seni Membongkar Tirani". Buku ini merupakan buku terbitan dari komunitas Taring Padi dari Yogyakarta yang menurut saya cukup fenomenal. Pasalnya buku ini sangat mencerminkan keadaan yang nyata atau sangat realis di kehidupan saat ini. Sekilas mendengar dari judul ini saya sempat berfikir bahwa mugkin saja buku ini memberikan kiat-kiat aatau cara-cara untuk membongkar tirani di sekitar kita. Namun setelah mangikuti peluncuran buku dan sekaligus bedah buku yang diadakan pada saat rangkaian acara "Kembali Berseni" di Universitas Negeri Padang, saya mendapat gambaran jelas mengenai isi dan maksud dari tujuan buku tersebut.
Sinopsis Buku
Sinopsis Buku
Buku ini adalah retrospeksi karya kolektif Lembaga Budaya Kerakyatan Taring Padi (atau popular dengan akronim “TP”) yang berdiri di akhir 1998. Di dalamnya, 13 tema memilah karya-karya mereka, dengan satu tulisan “pembacaan” menyertai setiap kategori tema. Dengan pengategorian dan pembacaan, buku ini mendokumentasikan reaksi radikal pekerja seni seperti TP, atas perubahan sosial politik di Indonesia sejak reformasi 1998. Bentuk reaksi itu adalah kerja seni kolektif yang progresif, inklusif, militan, dan berkelanjutan sampai sekarang. (Alexander Supartono – Independent Art Historian and Curator, PhD Candidate in the School of Art History, University of St. Andrews, UK)
13 (tiga belas) tema dalam buku ini ditulis oleh 12 (dua belas) penulis, yaitu:
1. Taring Padi: Bukan Demi Wacana Seni Rupa oleh Dolorosa Sinaga
2. Ikonografi Manusia Separuh Anjing: Kampanye Antimiliterisme dalam Karya-karya Taring Padi oleh Kiswondo
3. Sebuah Gagasan yang Tak Mati-mati oleh Martin Aleida
4. Produksi Respon Taring Padi terhadap Konflik Horisontal oleh Kiswondo
5. Ideologi itu Berkelamin: Representasi Perempuan dalam Karya-karya Taring Padi oleh Wulan Dirgantoro
6. Buruh Bersatu, Tak Terkalahkan oleh Yayak Yatmaka
7. Menolak Ndoro Londo Balik Lagi, atau Globalisasi oleh Bambang Agung
8. Koruptor Disayang Tuhan oleh Rheinhard Sirait
9. Omah Buku Taring Padi dan Aktivitas Edukasi Lainnya oleh Emilia Javanica
10. Musik Taring Padi sebagai Instrumen Penyadaran oleh Jeffar Lumban Gaol
11. Reforma Agraria sebagai Tuntutan Pokok dalam Perjuangan Kaum Tani Indonesia oleh Erpan Faryadi
12. Kondisi Manusia dalam Persoalan Lingkungan oleh Marco Kusumawijaya
13. Membangun Jaringan Kebudayaan Global oleh Alexandra Crosby
338 halaman, 243 mm x 195 mm
Seni Rupa Modern Indonesia
Praktik Seni Rupa
Gerakan Sosial Budaya
ISBN 978-979-96625-1-4
Bilingual
Terdapat banyak gambar dan foto yang diambil dari koleksi Taring Padi dan kawan-kawan jaringan.
Ilustrasi cover: Taring Padi, cukil kayu, cetak terbatas 2010
Penerbit: Lumbung Press. Sembungan Dk XIX, Rt.02, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta, Indonesia
http://www.taringpadi.com
Cetakan Pertama: Juni 2011
Dicetak di atas kertas daur ulang bulky 90 gr. Typeface Calibri (body) 1000 exp
Harga Buku: Rp 250.000
Sumber : http://buku-tp-senimembongkartirani.tumblr.com/
Acara tersebut di adakan di galeri FBS, dengan membawa 4 orang pembicara serta mas Toni dari Taring Padi sendiri. Beliau menjelaskan buku ini merupakan salah satu dari cita-cita Taring Padi yang telahdi wujudkan. Awalnya saya mengira buku ini adalah karya sastra (Seperti : Cerpen,novel,roman, atau essay ) yang di tulis komunitas Taring Padi. Ternyata setelah mengikuti acara bedah buku, baru jelas bahwa buku ini seperti rentetan kegiatan atau berbagai keadaan dari Taring Padi sendiri terhadapa lingkungan di sekitar kita.
Walaupun belum melihat secara keseluruhan dari isi buku Seni Membongkar Tirani ini, saya mendapat kesan positif yang sangat mendalam dari bedah buku ini. Buku ini benar-benar menggambarkan keadaan negara kita yang amburadul dari sistem-sistem yang di bangun dan di atas namakan dengan "demokrasi". Buku ini juga membuka mata saya tentang realita keadaan yang sebenarnya tanpa di hiasi dengan fiktif-fiktif yang indah. Setidaknya saya menjadi lebih peka dari biasanya berkat gambaran-gambaran realis dari buku ini.
Acara ini dikuti oleh masyarkat dan mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi. Sebelum melakukan bedah buku dan diskusi panel, acara di dahului dengan pemutaran film dokumenter mengenai Taring Padi. Acara ini sangat bermanfaat bagi saya pribadi dan membuat motivasi tersendiri.
Beberapa gambar yang dapat saya abadikan saat bedah buku berlangsung.
Cover buku Seni Membongkar Tirani
Saat acara di mulai oleh moderator
Suasana ketika seorang mahasiswa dari Fakultas Sastra Unand mengajukan pertanyaan seputar taring padi sebelum sesi diskusi panel
Ketika sesi tanya jawab sebelum melakukan diskusi panel mengenai taring padi dan buku "Seni Membongkar Tirani"
Para pembicara yang akan melakukan bedah buku dan diskusi panel
Mas Toni saat menjelaskan dan menjawab pertanyaan mengenai Taring Padi
Mahasiswa yang mengajukan pertanyaan seputar buku dari Taring Padi
Suasana saat pemutaran film dokumenter mengenai Taring Padi sebelum melakukan bedah buku dan diskusi panel
Selain acara peluncuran buku dan diskusi panel, Taring Padi juga datang dengan mengadakan workshop Grafis di pendopo FBS. Mungkin acara ini akan saya tulis menjadi artikel saya selanjutnya. Buat teman-teman yang ingin tahu lebih banyak mengenai Taring Padi, teman-teman dapat mengunjungi website Taring Padi.
http://taringpadi.com/
"Seni Membongkar Tirani". Buku ini merupakan buku terbitan dari komunitas Taring Padi dari Yogyakarta yang menurut saya cukup fenomenal. Pasalnya buku ini sangat mencerminkan keadaan yang nyata atau sangat realis di kehidupan saat ini. Sekilas mendengar dari judul ini saya sempat berfikir bahwa mugkin saja buku ini memberikan kiat-kiat aatau cara-cara untuk membongkar tirani di sekitar kita. Namun setelah mangikuti peluncuran buku dan sekaligus bedah buku yang diadakan pada saat rangkaian acara "Kembali Berseni" di Universitas Negeri Padang, saya mendapat gambaran jelas mengenai isi dan maksud dari tujuan buku tersebut.
Sinopsis Buku
Sinopsis Buku
Buku ini adalah retrospeksi karya kolektif Lembaga Budaya Kerakyatan Taring Padi (atau popular dengan akronim “TP”) yang berdiri di akhir 1998. Di dalamnya, 13 tema memilah karya-karya mereka, dengan satu tulisan “pembacaan” menyertai setiap kategori tema. Dengan pengategorian dan pembacaan, buku ini mendokumentasikan reaksi radikal pekerja seni seperti TP, atas perubahan sosial politik di Indonesia sejak reformasi 1998. Bentuk reaksi itu adalah kerja seni kolektif yang progresif, inklusif, militan, dan berkelanjutan sampai sekarang. (Alexander Supartono – Independent Art Historian and Curator, PhD Candidate in the School of Art History, University of St. Andrews, UK)
13 (tiga belas) tema dalam buku ini ditulis oleh 12 (dua belas) penulis, yaitu:
1. Taring Padi: Bukan Demi Wacana Seni Rupa oleh Dolorosa Sinaga
2. Ikonografi Manusia Separuh Anjing: Kampanye Antimiliterisme dalam Karya-karya Taring Padi oleh Kiswondo
3. Sebuah Gagasan yang Tak Mati-mati oleh Martin Aleida
4. Produksi Respon Taring Padi terhadap Konflik Horisontal oleh Kiswondo
5. Ideologi itu Berkelamin: Representasi Perempuan dalam Karya-karya Taring Padi oleh Wulan Dirgantoro
6. Buruh Bersatu, Tak Terkalahkan oleh Yayak Yatmaka
7. Menolak Ndoro Londo Balik Lagi, atau Globalisasi oleh Bambang Agung
8. Koruptor Disayang Tuhan oleh Rheinhard Sirait
9. Omah Buku Taring Padi dan Aktivitas Edukasi Lainnya oleh Emilia Javanica
10. Musik Taring Padi sebagai Instrumen Penyadaran oleh Jeffar Lumban Gaol
11. Reforma Agraria sebagai Tuntutan Pokok dalam Perjuangan Kaum Tani Indonesia oleh Erpan Faryadi
12. Kondisi Manusia dalam Persoalan Lingkungan oleh Marco Kusumawijaya
13. Membangun Jaringan Kebudayaan Global oleh Alexandra Crosby
338 halaman, 243 mm x 195 mm
Seni Rupa Modern Indonesia
Praktik Seni Rupa
Gerakan Sosial Budaya
ISBN 978-979-96625-1-4
Bilingual
Terdapat banyak gambar dan foto yang diambil dari koleksi Taring Padi dan kawan-kawan jaringan.
Ilustrasi cover: Taring Padi, cukil kayu, cetak terbatas 2010
Penerbit: Lumbung Press. Sembungan Dk XIX, Rt.02, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta, Indonesia
http://www.taringpadi.com
Cetakan Pertama: Juni 2011
Dicetak di atas kertas daur ulang bulky 90 gr. Typeface Calibri (body) 1000 exp
Harga Buku: Rp 250.000
Sumber : http://buku-tp-senimembongkartirani.tumblr.com/
Acara tersebut di adakan di galeri FBS, dengan membawa 4 orang pembicara serta mas Toni dari Taring Padi sendiri. Beliau menjelaskan buku ini merupakan salah satu dari cita-cita Taring Padi yang telahdi wujudkan. Awalnya saya mengira buku ini adalah karya sastra (Seperti : Cerpen,novel,roman, atau essay ) yang di tulis komunitas Taring Padi. Ternyata setelah mengikuti acara bedah buku, baru jelas bahwa buku ini seperti rentetan kegiatan atau berbagai keadaan dari Taring Padi sendiri terhadapa lingkungan di sekitar kita.
Walaupun belum melihat secara keseluruhan dari isi buku Seni Membongkar Tirani ini, saya mendapat kesan positif yang sangat mendalam dari bedah buku ini. Buku ini benar-benar menggambarkan keadaan negara kita yang amburadul dari sistem-sistem yang di bangun dan di atas namakan dengan "demokrasi". Buku ini juga membuka mata saya tentang realita keadaan yang sebenarnya tanpa di hiasi dengan fiktif-fiktif yang indah. Setidaknya saya menjadi lebih peka dari biasanya berkat gambaran-gambaran realis dari buku ini.
Acara ini dikuti oleh masyarkat dan mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi. Sebelum melakukan bedah buku dan diskusi panel, acara di dahului dengan pemutaran film dokumenter mengenai Taring Padi. Acara ini sangat bermanfaat bagi saya pribadi dan membuat motivasi tersendiri.
Beberapa gambar yang dapat saya abadikan saat bedah buku berlangsung.
Cover buku Seni Membongkar Tirani
Saat acara di mulai oleh moderator
Suasana ketika seorang mahasiswa dari Fakultas Sastra Unand mengajukan pertanyaan seputar taring padi sebelum sesi diskusi panel
Ketika sesi tanya jawab sebelum melakukan diskusi panel mengenai taring padi dan buku "Seni Membongkar Tirani"
Para pembicara yang akan melakukan bedah buku dan diskusi panel
Mas Toni saat menjelaskan dan menjawab pertanyaan mengenai Taring Padi
Mahasiswa yang mengajukan pertanyaan seputar buku dari Taring Padi
Suasana saat pemutaran film dokumenter mengenai Taring Padi sebelum melakukan bedah buku dan diskusi panel
Selain acara peluncuran buku dan diskusi panel, Taring Padi juga datang dengan mengadakan workshop Grafis di pendopo FBS. Mungkin acara ini akan saya tulis menjadi artikel saya selanjutnya. Buat teman-teman yang ingin tahu lebih banyak mengenai Taring Padi, teman-teman dapat mengunjungi website Taring Padi.
http://taringpadi.com/
Keren! acara ini emang sangat keren!
BalasHapusLANJUTKAN!